


Grobogan, 4 Juli 2023 – Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam hal ini Bappeda Kabupaten Grobogan bersama Dinas Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Grobogan bekerja sama dengan Tim Pengabdian Masyarakat Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Diponegoro (FEB UNDIP) mengadakan acara kolaborasi dalam rangka penguatan IKM/UKM di Technopark Pangan Kabupaten Grobogan. Acara ini dilaksanakan di Kompleks Technopark Pangan Grobogan, Wirosari ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pelaku IKM/UKM serta menciptakan wirausaha baru yang handal dan tangguh di Kabupaten Grobogan.
Pemerintah Kabupaten Grobogan telah menjalin kerjasama dengan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Diponegoro melalui Program Pengabdian Masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan peran Technopark Pangan sebagai kawasan terpadu dalam pengembangan produk pangan lokal. Dalam acara ini, diadakan serangkaian kegiatan pelatihan untuk memperkuat kapasitas IKM/UMKM.
Acara ini diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan yang diwakili oleh Kabid KKP, Drh. Bambang Yulianto, serta perwakilan dari Bappeda dan Ka UPTD Technopark. Selanjutnya, materi-materi disampaikan oleh narasumber yang ahli di bidangnya. Materi pertama membahas tentang “Motivasi UMKM dalam naik kelas” oleh FEB UNDIP. Materi kedua membahas penggunaan digitalisasi untuk media pemasaran produk oleh Ardiaz Ajie Aryandika, S.Kom MBA dari FEB UNDIP. Sedangkan materi ketiga membahas pengantar perhitungan harga pokok produksi oleh Dr. Irene Rini Demi Pangestuti, M.E.
Peserta yang hadir dalam acara ini meliputi 15 tenant binaan Technopark, perwakilan dari Asosiasi UKM Grobogan, UKM Dapur Mentari dari Desa Mojoagung Kecamatan Karangrayung, dan perwakilan petani OKRA binaan Panabulu.
Dalam acara ini, dibahas tentang cara memotivasi UKM agar dapat meningkatkan kualitasnya dari sektor ekonomi rumah tangga menuju kelas menengah ke atas. Selain itu, pentingnya peran media sosial dalam pemasaran produk UKM juga menjadi salah satu topik yang dibahas. Materi terakhir membahas tentang cara menghitung harga pokok produksi, termasuk tahapan dan biaya produksi yang perlu diperhitungkan.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa UKM dan stakeholder yang ada di Kabupaten Grobogan, termasuk Dinas Koperasi, Disperindag, dan Dispertan, memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dan saling melengkapi dalam perkembangan dan kemajuan UKM. Diharapkan dengan adanya kolaborasi ini, UKM secara umum di Kabupaten Grobogan mampu berperan secara optimal dalam mengembangkan produk-produknya, sementara tenant binaan Technopark diharapkan dapat lebih inovatif dan berkembang sesuai dengan keadaan pasar.
Dalam keseimpulannya, diharapkan bahwa melalui acara kolaborasi ini, IKM/UKM di Kabupaten Grobogan akan semakin berkembang dan mampu bersaing dengan baik. Pemerintah Kabupaten Grobogan juga berharap Technopark Pangan menjadi pusat pengembangan produk pangan lokal yang lebih maju, dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi daerah.